Selasa, 11 Maret 2014

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan



BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, baik dari anak-anak sampai dengan dewasa, ataupun perkembangan yang terjadi selama hidupnya, baik itu perkembangan jasmani maupun rohani, tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tersebut diantaranya adalah faktor dari dalam maupun dari luar diri individu itu sendiri, juga terdapat faktor gabungan dari keduanya, atau disebut juga faktor umum. Bagaimanakah faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perkembangan manusia? dan diantara faktor-faktor tersebut  faktor apakah yang paling berpengaruh dalam perkembangan manusia?
Dalam makalah ini, pemakalah telah menemukan beberapa referensi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tersebut. Semoga apa yang pemakalah sampaikan dalam makalah ini akan memberikan pengetahuan baru dan menambah wawasan kita, terutama untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia antara lain: faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor yang berasal dari luar diri individu, dan faktor-faktor umum.



BAB II
PEMBAHASAN
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa perkembangan dari masing-masing individu tidaklah sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang secara garis besar faktor-faktor tersebut antara lain: faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor yang berasal dari luar diri individu, dan faktor-faktor umum.
A.    Faktor-Faktor yang Berasal Dari Dalam Diri Individu
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu telah disebutkan dalam aliran nativisme/pembawaan mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik berasal dari orangtua, nenek moyang, maupun karena memang sudah ditakdirkan demikian. Jika pembawaannya baik, maka baik pula anak itu nantinya dan sebaliknya. Oleh karena itu aliran ini memandang bahwa pendidikan tidak diperlukan, karena baik atau buruknya anak sudah ditentukan oleh pembawaannya sejak lahir.[1]
Adapun faktor-faktor yang berasal dari dalam diri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Bakat atau Pembawaan
Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat diumpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Setiap individu memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaannya. Orang yang memiliki bakat tertentu, maka minat dan perhatiannya akan sangat besar terhadap sesuatu yang berhubungan dengan bakatnya tersebut, selain itu akan lebih mudah mempelajari. Bahkan akan mencapai kemajuan dan prestasi yang luar biasa apabila didukung oleh pendidikan dan lingkungan yang memadai, sebab bakat hanya berarti kemungkinan, bukan berarti keharusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa bakat atau pembawaan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan individu.
2.      Sifat-Sifat Keturunan
Sifat-sifat keturunan bisa berupa fisik maupun mental. Fisik misalnya bentuk muka, badan dan lain-lain. Dan mengenai mental misalnya sifat pemalas, pemarah dan lain-lain.
Meskipun sifat-sifat keturunan mempengaruhi perkembangan seseorang, karena sifat tersebut seumpama bibit yang tumbuhnya dapat dipengaruhi dan dipupuk kearah yang baik atau buruk, maka di sini pendidikan dan lingkungan dapat menghambat sifat buruk dan mengembangkan sifat baik.
3.      Dorongan dan Instink
Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan instink atau naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimana cara-cara melaksanakan dorongan batin. Dengan kata lain, instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan tanpa didahului dengan latihan.
Kemampuan instink merupakan pembawaan sejak lahir. Dalam psikologi kemampuan instink termasuk kapabilitas, yaitu kemampuan berbuat sesuatu tanpa melalui belajar.
Jenis-jenis tingkah laku manusia yang tergolong instink, antara lain:
a.       melarikan diri (flight) karena perasaan takut (fear)
b.      Merendahkan diri (self abasement) karena perasaan mengabdi (subjection)
c.       Melawan (pugnacity) karena kemarahan (anger)
d.      menarik perhatian orang lain (appeal) karena ingin diperhatikan orang lain
e.       dan lain sebagainya.
Tiap anak dilahirkan dengan dorongan-instink yang dikandung di dalam jiwanya. Ada dorongan yang selama perkembangan berlangsung atau selama perkembangan hidup manusia aktif terus mempengaruhi hidup kejiwaan, seperti dorongan mempertahankan diri, seksuil, dan dorongan sosial. [2]

B.     Faktor-Faktor yang Berasal Dari Luar Diri Individu
Faktor-faktor dari luar diri individu telah disebutkan dalam aliran empirisme/lingkungan yang mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana kertas yang putih bersih atau semacam tabula rasa, yaitu meja yang bertutup lapisan lilin putih.
Kertas putih bersih dapat ditulis dengan tinta warna apapun, dan warna tulisannya akan sama dengan warna tinta tersebut. Anak diumpamakan sebagai kertas putih bersih, dan warna tinta adalah lingkungan (pendidikan) yang akan mempengaruhinya. Oleh karena itu sudah pasti pendidikan juga mempengaruhi anak menjadi baik atau buruk.
Menurut aliran ini perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan, tidak ada pengaruh dari bakat.[3]
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dari luar diri individu antara lain:
1.      Makanan
Makanan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan jasmani saja, akan tetapi juga terhadap perkembangan jiwa, pikiran dan tingkah laku manusia.
Seperti ditegaskan oleh Syaikh Taqi Falsafi, dalam buku Child Between Heredity and Education, yaitu:
Pengaruh dari campuran (senyawa) kimiawi yang dikandung oleh makanan terhadap aktivitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara sempurna, karena belum diadakan eksperimen secara memadai. Namun tidak dapat diragukan bahwa perasaan manusia dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan.
2.      Iklim
Sifat-sifat iklim, alam dan udara juga mempengaruhi sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada dalam iklim yang bersangkutan.
Keadaan iklim dan lingkungan cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak. Misalnya terlihat pada anak-anak yang hidup di lingkungan yang baik dan sehat, maka akan berbeda dengan anak-anak yang hidup di lingkungan kumuh dan tidak sehat.
3.      Kebudayaan
Latar belakang budaya suatu bangsa sedikit banyak juga mempengaruhi perkembangan manusia. Latar belakang budaya masyarakat desa yang masih alami, berbeda dengan masyarakat kota yang sudah banyak terkontaminasi oleh budaya asing, maka sifat dan perilakunya juga akan berbeda.
4.      Ekonomi
Orangtua yang ekonominya lemah, karena kurangnya biaya hidup maka biasanya akan sulit memenuhi kebutuhan anak ataupun kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya, sehingga dapat menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan jiwanya.
Bahkan tidak jarang faktor ekonomi dapat mengakibatkan tekanan jiwa dan tidak jarang dapat menimbulkan konflik dalam keluarga, yang menimbulkan rasa rendah diri pada anak.
5.      Kedudukan Anak dalam Lingkungan Keluarga
Anak tunggal akan memiliki sifat yang berbeda dengan anak yang memiliki banyak saudara, (biasanya manja, kurang bisa bergaul dengan teman sebaya, dan lain-lain) karena kasih sayang orangtua hanya tercurah kepadanya. Berbeda dengan anak yang banyak saudara, karena kasih sayang orangtua akan dibagi kepada semua anaknya.[4]

C.    Faktor-Faktor Umum
Faktor-faktor umum yang mempengaruhi perkembangan manusia merupakan campuran dari faktor dari dalam diri dan dari luar diri individu. Dijelaskan pula dalam aliran konvergensi/persesuaian, yang merupakan perpaduan antara aliran nativisme dan empirisme, yang menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.
Anastasi mengemukakan bahwa pengaruh pembawaan atau keturunan terhadap tingkah laku, selalu terjadi secara tidak langsung. Tidak satupun dari fungsi-fungsi psikis yang secara langsung diturunkan oleh orang tua kepada anak. Pengaruh keturunan selalu membutuhkan perantara atau perangsang yang terdapat dalam lingkungan, sekalipun kenyataannya memang ada semacam tingkatan yang lebih dan yang kurang.
Seperti dapat dilihat dalam kenyataan berikut:
1.      Latar belakang keturunan yang sama mungkin menghasilkan ciri-ciri kepribadian yang berbeda pada kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda pula.
2.      Latar belakang keturunan yang berbeda dan pada lingkungan hidup yang berbeda pula, dapat dihasilkan pola perkembangan yang sama atau hampir sama.
Tentang faktor lingkungan, Anastasi mengemukakan semacam faktor segmental, yakni ada kalanya berlangsung dalam waktu yang singkat, ada kalanya berlangsung dalam jangka waktu lama. Ada masa ketika pengaruh lingkungan sangat kecil dan sebaliknya.
Dari teori tersebut, dapat diketahui bahwa antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya di dalam perkembangan manusia.[5]
Adapun faktor-faktor umum (gabungan antara faktor dari dalam diri dan dari luar diri individu) yang mempengaruhi perkembangan manusia antara lain:
1.      Intelegensi
Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan perkembangan, dan sebaliknya.
2.      Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga memegang peranan yang penting dalam perkembangan fisik dan mental.
3.      Kelenjar Gondok
Penelitian dalam bidang endokrinologi menunjukkan betapa pentingnya peranan yang dimainkan oleh kelenjar gondok terhadap perkembangan fisik dan mental anak. Kelenjar gondok tersebut mempengaruhi perkembangan baik pada waktu sebelum lahi, maupun pada pertumbuhan dan perkembangan sesudahnya.
4.      Kesehatan
Orang yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang memadai, dan yang sebaliknya maka akan mengalami hambatan.
5.      Ras
Ras juga turut mempengaruhi perkembangan seseorang. Misalnya anak-anak dari ras mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami perkembangan fisiklebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa-bangsa Eropa Utara.[6]


BAB III
PENUTUP
Dari Makalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ada tiga, yaitu faktor dari dalam diri indiviru (aliran nativisme/pembawaan), faktor dari luar diri individu (aliran empirisme/lingkungan), dan faktor umum (aliran konvergensi/gabungan antara pembawaan dan lingkungan).
Dan dari masing-masing faktor tersebut semuanya sangat mempengaruhi perkembangan manusia, bahkan saling mempengaruhi antara faktor yang satu dengan yang lainnya, dan akan kurang sempurna jika salah satu dari faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi.




DAFTAR PUSTAKA

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2010
Sabur, Alex. Psikologi Umum (Dalam Lintasan Sejarah). Bandung: CV Pustaka Setia. 2003.


[1] Alex Sabur, Psikologi Umum (Dalam Lintasan Sejarah), Bandung: CV Pustaka Setia, 2003, hlm. 147.
[2] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2010, hlm. 27-29.
[3] Alex Sabur, ..... , hlm. 148.
[4] Desmita, ..... , hlm. 29-31.
[5] Alex Sabur, ..... , hlm. 149-151.
[6] Desmita, ..... , hlm. 32-33.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar